*TEGURAN*
Baca : 2 Tawarikh (35:20-27)
*“Hentikanlah niatmu menentang Allah yang menyertai aku, supaya engkau jangan dimusnahkan-Nya!”*
(2Taw. 35:21)
*“Bagaimana mungkin Tuhan menegur umat-Nya sendiri melalui kuasa umat lain?”* Namun, kisah Yosia ditegur oleh TUHAN melalui Nekho, raja Mesir, diajarkan oleh firman Tuhan kepada kita.
Tidak selamanya Allah memanjakan umat-Nya. Allah dapat memakai umat lain untuk menegur kita.
Yosia adalah raja Yehuda yang besar jasanya bagi kehidupan agama Israel. Pembuka perikop *“setelah Yosia memperbaiki rumah TUHAN”* menunjukkan salah satu dari banyak jasa Yosia dalam membangun agama. Namun, TUHAN tidak dapat dibeli dengan puji-pujian dan persembahan.
Sekalipun Yosia berjasa membarui peribadahan dan mendermakan kurban hewan kepada rakyatnya, namun keluarga raja bertentangan dengan Mesir.
Atas perintah Allah, Nekho bertindak. Nekho telah memperingati Yosia bahwa kali ini Allah berada di pihak Mesir, namun Yosia tidak berpaling untuk ikut berperang. *Yosia lebih membela keluarganya daripada suara TUHAN.* Akibatnya, Yosia gugur di medan perang.
eirut, Ibu kota Lebanon berduka setelah ledakan besar terjadi pada Selasa (4/8/2020) lalu.
Setidaknya 135 orang meninggal, 5.000 orang luka-luka, dan 300.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Menurut otoritas setempat, ledakan disebabkan pengapalan besar-besaran pupuk pertanian atau amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan Beirut tanpa tindakan pencegahan keamanan selama bertahun-tahun.
Perdana menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan ada 2.750 metrik ton amonium nitrat di sana.
Hingga kini penyelidikan terhadap penyebab ledakan di Lebanon terus berlanjut.
Lalu bagaimana amonium nitrat tersebut tiba di Beirut?
Menurut CNN, Rabu (5/8/2020), 2.750 metrik ton amonium nitrat tiba di Beirut dengan kapal milik Rusia pada 2013.
Kapal itu adalah MV Rhosus. Kapal itu dimiliki oleh sebuah perusahaan bernama Teto Shipping.
Menurut anggota kru, kapal itu dimiliki oleh Igor Grechushkin, seorang pengusaha Khabarovsk yang tinggal di Siprus.
Kapal berangkat dari Batumi, Georgia menuju Mozambik. Kapal berbendera Moldova itu singgah di Yunani untuk mengisi bahan bakar.
Saat itu pemilik kapal memberi tahu para pelaut Rusia dan Ukraina bahwa dia telah kehabisan uang dan mereka harus mengambil kargo tambahan untuk menutupi biaya perjalanan.
Hal itu membawa mereka memutar ke Beirut. Namun, sesampainya di Beirut, MV Rhosus ditahan oleh otoritas pelabuhan setempat karena pelanggaran berat dalam mengoperasikan kapal.
Tak hanya itu, kapal juga ditahan karena belum membayar biaya ke pelabuhan dan pengaduan yang diajukan oleh awak Rusia serta Ukraina. Kapal pun tak melanjutkan perjalanannya.
Para pelaut berada di kapal selama 11 bulan dengan persediaan yang sedikit. Akhirnya mereka harus menjual bahan bakar dan menggunakan uang itu untuk menyewa pengacara karena tidak ada bantuan.
Pada akhirnya kru Rusia dipulangkan ke tanah air mereka, tapi gajinya tidak dibayarkan.
Saat itu di atas kapal kargo kering terdapat barang-barang yang sangat berbahaya, yaitu amonium nitrat. Oleh otoritas pelabuhan Beirut tidak diizinkan untuk diturunkan atau dipindahkan ke kapal lain.
Menurut email yang dipertukarkan oleh kapten kapal, Prokoshev, dan pengacara Charbel Dagher, amonium nitrat dibongkar di pelabuhan Beirut pada November 2014 dan disimpan di hanggar.
*Amonium nitrat tersebut disimpan selama 6 tahun, meskipun berulang kali diperingatkan oleh Direktur Bea Cukai Lebanon.*
*Bom yang mengambang*
Menurut Direktur Bea Cukai Lebanon, Badri Daher, begitu tiba, kapal itu tidak pernah meninggalkan pelabuhan Beirut.
Mereka memperingatkan bahwa kargo itu ibarat bom yang mengambang.
Sebelum Daher, Bea Cukai Lebanon mengingatkan lewat surat pada 2016 yang bunyinya sebagai berikut:
*"Karena bahaya ekstrem yang ditimbulkan oleh barang-barang yang disimpan ini dalam kondisi iklim yang tidak sesuai, kami mengulangi permintaan kami kepada Otoritas Pelabuhan untuk segera mengekspor kembali barang-barang untuk menjaga keamanan pelabuhan dan mereka yang bekerja di dalamnya."*
Daher maupun pendahulunya sempat meminta bantuan pengadilan Beirut untuk membuang barang-barang berbahaya itu beberapa kali mulai 2014.
*Totalnya ada 6 surat yang dilayangkan kepada otoritas hukum, tapi pihak berwenang tidak menanggapi surat mereka.*
Pada titik tertentu, Daher bahkan menawarkan untuk menjual kargo berbahaya itu kepada tentara Lebanon, tapi tidak berhasil.
Dan akibat *Otoritas Pelabuhan* tak menghiraukan peringatan-peringatan dari bagian bea cukai, maka terjadilah ledakan besar yang mengerikan, yang mirip ledakan bom di Hiroshima Jepang 6 Agustus 1945.
Janganlah kita bersikap menolak jika Tuhan memakai orang lain menegur kesalahan kita.
Teguran Tuhan itu dapat termasuk teguran yang sangat keras. Oleh karena itu, janganlah kita mengabaikan peringatan-Nya, sekalipun melalui orang lain bahkan umat beragama lain seperti Raja Yosia.
Mari kita memohon pada Allah BAPA kita agar diberikan roh yang lemah lembut, dan bisa menerima teguran dari Roh Kudus dengan baik, sehingga kita tidak menyimpang dari jalan Tuhan, dan selalu berjalan menurut kehendak Tuhan.
gambar: sumber facebook Sara
Tuhan memakai seseorang untuk mengingatkan kesalahan agar memperbaikinya supaya sesuatu yang buruk tidak terjadi, tetepi karena banyak orang yang tidak ingin mendengarkan teguran sehingga kesalahan itupun menimpa kepada dirinya dan disitu tidak bisa menyelamatkan diri sendiri.
Jika orang membisakan mendengarkan terguran orang lain,maka musibahpun tidak menimpa dalam kehidupan tetapi karen kelalaian oarang sehingga musibah tersebut terjadi walaupun tidak di inginkan
Mari belajar untuk mendengarkan teguran orang lain supaya suatu perkara tidak menimpa, dan perbanyak membaca kebenaran agar bisa ikuti kata melalui teguran Roh Kudus.
Selalu Baca disini: https://renungankristenterkini49.blogspot.com/
0 Comments