*NABI PALSU*
Baca : Yeremia 23:9-40; (1 Yohanes 4:1)
*Beginilah firman TUHAN semesta alam : Janganlah dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya sendiri, bukan apa yang datang dari mulut TUHAN.*
(Yeremia 23:16)
Nabi-nabi palsu adalah orang-orang yang memberikan Firman dengan standar moral ganda dan menyampaikan sesuatu seolah-olah itu pesan dan penglihatan yang didapatkan dari Tuhan padahal dia sendiri tidak yakin bahwa Allah memang berfirman demikian, serta hanya menyampaikan berita-berita yang menyenangkan seperti yang memang diinginkan oleh pendengarnya.
Begitulah kondisi nabi-nabi yang dikatakan palsu oleh Yeremia pada jaman dimana dia hidup.
Nabi palsu ini tidak memiliki standar moral yang jelas.
Hamba Tuhan itu seharusnya menjadi wakil dan pola teladan kebenaran moral. Namun ada oknum-oknum hamba Tuhan yang justru melakukan dosa perzinahan sementara pelayanan mimbarnya terus berjalan.
Begitu lihainya dia bersandiwara. Ketika perbuatannya terungkap dan dia ketangkap basah, tanpa malu-malu dan rasa bersalah dia menyangkal habis-habisan telah melakukan dosa perzinahan itu. Kalaupun dia menyesal, itu adalah penyesalan karena kasusnya terungkap dan bukan karena pertobatan.
Orang seperti ini, jika ada peluang dan kesempatan, dia sangat berpotensi untuk mengulang kembali perbuatannya itu.
Nabi palsu cenderung mengabaikan tentang dosa dalam pemberitaan firmanNya dan menganggap setiap perbuatan kejahatan itu sebagai hal yang sepele dengan prinsip bahwa Allah penuh kasih dan maha pengampun.
Mereka tidak berupaya menegur orang-orang yang berjalan menurut kedegilan hati mereka sendiri baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam pelayanan. Karena komunitas seperti ini biasanya kelompok orang-orang yang berorientasi pada materi, maka prinsip pelayanannya terhadap mereka adalah *“yang penting setoran lancar . . . perpuluhannya lancar, persembahan lancar, korban-korbannya lancar, dll.”*
Nabi palsu memberitakan Firman dan menyampaikan penglihatan seolah-olah itu adalah dari Tuhan, tetapi dia sendiri tidak yakin bahwa memang demikian adanya.
Melakukan rekayasa pesan dan penglihatan hasil rekaan hatinya sendiri demi memuaskan hasrat hati pendengarnya.
Mereka hanya memberikan harapan yang sia-sia karena memang itu bukan pesan dari Tuhan.
Mereka tidak hidup dalam Firman yang diberitakan dan melayani Tuhan hanya demi kepentingan pribadi. Pada akhirnya kita hanya dapat berkata, *“Nabi palsu ? Ih . . . serem . . .”*
*Renungan*
Gereja membutuhkkan suara kenabian yang dapat berkata tentang dosa, kebenaran dan penghakiman tanpa rasa takut. Bukan hanya pepesan kosong dengan harapan yang sia-sia.
*Jangan katakan apa yang tidak Tuhan suruh sebaliknya katakanlah dengan penuh keberanian apa yang Tuhan suruh.*
demikain Firman Tuhan katakan bahwa ada nabi palsu yag dimana harus mengajarkan ajaran sesat untuk membawa umat Tuhan kepada Iblis, cepat ataupun lambat pasti akan tetap terjadi maka waspadalah kondisi saat ini akan membuat umat akan lupa dengan kebenaranNya
Tetap jaga iman anda agar dapat di selamatkan di saat dimana Tuhan menyemput orang orang saleh atau kedatangan kedua kalinya untuk menghakimi orang yang berdosa
Selamat membaca !
0 Comments